Kamis, 04 Januari 2018

Ruoting Static: MikroTik


A. JUDUL
Ruoting Static: MikroTik

B. PENDAHULUAN
1. Pengertian
Routing Static adalah bentuk perutean yang terjadi saat router menggunakan entri perutean yang dikonfigurasi secara manual, bukan informasi dari lalu lintas perutean dinamis. Dalam banyak kasus, rute statis dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan dengan menambahkan entri ke dalam tabel routing , meskipun hal ini mungkin tidak selalu terjadi.
 
2. Latar Belakang
Untuk membangun sebuah jalur atau jalan untuk tempat dimana kedua perangkat saling dapat berkomunikasi.

3. Maksud danTujuan
Perutean statis mungkin menggunakan berikut ini:
  • Perutean statis dapat digunakan untuk menentukan titik keluar dari router bila tidak ada rute lain yang tersedia atau perlu. Ini disebut rute default .
  • Perutean statis dapat digunakan untuk jaringan kecil yang hanya memerlukan satu atau dua rute. Hal ini seringkali lebih efisien karena link tidak terbuang dengan bertukar informasi routing yang dinamis.
  • Routing statis sering digunakan sebagai pelengkap routing dinamis untuk menyediakan cadangan failsafe jika rute dinamis tidak tersedia.
  • Routing statis sering digunakan untuk membantu mentransfer informasi routing dari satu protokol routing ke routing routing yang lain (redistribusi routing).
4. Hasil yang Diharapkan
Mengetahui cara kerja dan konfigurasinya.

C. ALAT dan BAHAN
  • 2 buah Laptop atau pc
  • 2 buah Mikrotik
  • 3 Kabel LAN 
  • Aplikasi Winbox
D. JANGKA WAKTU
+-30 menit

E. LANGKAH-LANGKAH
    1. Seperti biasa, sebelum kita melakukan konfigurasi. Kita membuat topologinya dahulu. Seperti yang ada pada gambar dibawah ini.


    



        5. Selanjutnya, masuk menu IP >> Address >> Add(+) >> masukkan ip address yang sudah ditentukan >> Interface = ether2.


        6. Lal langkah selanjutnya pilih menu IP >> Routes >> Isikan dst.ip dan gateway.




          7. Setelah itu, tahap terakhir coba kita tes melalui terminal, kita ping dari router 1 ke router 2. Begitupun sebaliknya.^_^

F. HASIL yang DIDAPAT
Mengetahui bagaimana sebenarnya routing, dan subnetting.

G. PENEMUAN PERMASALAHAN
Kesalahan dalam perhitungan subnetting.

H. KESIMPULAN
Dengan routing static kita dapat memberi IP sendiri.

Tidak ada komentar:
Write komentar