Training MkroTik Part 2
Assalamualaikum, Wr.
Wb.
Indah Uminaroh –
Kali ini saya akan sharing mengenai kegiatan Tarining MikroTik di BLC
Telkom Klaten. Hari ini adalah hari kedua saya mengikuti training.
Alhamdulillah saya
masih diberikan kesehatan untuk dapat ikut serta mengikuti Training
MikroTik hari ini.
Pada Training
MikroTik hari ini, mengulas mengenai beberapa hal, yakni
DHCP
Protokol
pendistribusi ip ke network
ARP: Parameter untuk
perangkat yang membutuhkan ip
Tahapan yang dilalui
DHCP - DORA (Discovery->frame, Offer->dari server->untuk
memberi tahu bahwa ada DHCP server dengan mac sekian,REQUEST->client
meinta layabab DHCP, ACKNOWLADGE-> komunikasi berjalan dan
berpindah ke layer 3).Parameter yang diberikan IP dan Subnet Mask.
Tahanan
1. memilih
interface=harus dalam satu broadcast domain.
yang terbentuk 2
range IP.
Masalah yang sering
muncul ketika menerapkan DHCP
1. Braodcast
2. Kehabisan IP
Membutuhkan frame
sebagai mac address
"Yang merasa IP
nya ini siapa", analogi kerja ARP Table. IP tidak cukup untuk
mengirimkan sendori, karena setiap pindah perangkat menggunakan
frame, frmae ada di layer dua menggunakan Mac.s
Kelemahan:
1. Siapa saja bisa
entry baru
2. Kalo isinya
banyak menjadi masalah karena a. agar tidak mudah diserang, b.
Menghemat resource, c.Jumlah entry pada ARP table terbatas 8128 entry
BRIDGE(alat)=>interface
yang digunakan untuk bridge yan tidak punya alamat
Memecah colution
domain di network.
Sekarang
dikembangkan lagi menjadi sebuah switch.
untuk menerapkan
brig=dging, bisa menggunakan router.
Routing
Menentukan jalur
terbaik, dan meneruskan paket pada networt yang dituju, dari network
satu ke network yang lain, berdasarkan forwarding table.
Komponen yang ada
dirouter saat proses pengiriman data
1. Routing
information Base (Routing Table)/Control Plane
Digunakan untuk
sebagai database semua info routing dari semau routing yan ada, misal
routing protokl, dsb. Setelah menentukan, memilih keputusan mana yang
akan dipakai.
2. Gatewayy alamat
perangkt yang dapat menjadi jalur untuk meneruskan packet.
3. Recursive
distance: nilai yang
digunakan untuk memilih prioritas apaila nilah dest sama.
Membuat ip di
interface yang tidak ada di router.
Static=dibuat manual
oleh admin jaringan.
Ketika memilih jalur
Pilih range yang paling spesifik, dan ip masuk ke damnya.
Wireless
Interferensi terjadi
apabila 2 channel yang memiliki nilai sama, digunakan oleh 2 AP
Connect list itu
juga berdasarkan urutan.
Background scanning
digunakan untuk melakukan scan tanpa memutuskan koneksi.
WDS(semacam
repeater) memperluas jaringaaten wireless.
Chain
input=>memfilter paket yang masuk ke router, ciri ciri alamat
tujuan paket ke router.
chain
output=>memfilter paket yang keluar dari router, source address
milik si router
Forward=Paket yang
hanya melewati router
Action pada filter
rules=
1. accept
2 add dst to add
list
3. add src to add
list
4. drop=hapus tanpa
pemilik tahu
5. jump= membentuk
table filter baru, membaypass urutan supaya tidak berurutan
6. reject=sama
dengan drop memberi pesan pada pengirim
7. return berkaitan
dengan jump
Connection State
1. New=benar-benar
seksi koneksi baru
2. Realated=paaket
pertama dari seksi koneksi, seksi koneksi muncul karena ada seksi
koneksi sebelumnya.
3. estabilited
4. invalid=seksi
koneksi yang kurang lengkapli
Masih butuh masukan
dari sobat sekalian, apabila masih ada kekeliruan.
Sebelum ditutup nih,
hari ini juga ada pengambilan foto bersama sesuai sesi untuk Test
Sertifikasi MTCNA