Sabtu, 31 Maret 2018

Training MkroTik Part 2


Assalamualaikum, Wr. Wb.

Indah Uminaroh – Kali ini saya akan sharing mengenai kegiatan Tarining MikroTik di BLC Telkom Klaten. Hari ini adalah hari kedua saya mengikuti training.

Alhamdulillah saya masih diberikan kesehatan untuk dapat ikut serta mengikuti Training MikroTik hari ini.

Pada Training MikroTik hari ini, mengulas mengenai beberapa hal, yakni
DHCP
Protokol pendistribusi ip ke network
ARP: Parameter untuk perangkat yang membutuhkan ip
Tahapan yang dilalui DHCP - DORA (Discovery->frame, Offer->dari server->untuk memberi tahu bahwa ada DHCP server dengan mac sekian,REQUEST->client meinta layabab DHCP, ACKNOWLADGE-> komunikasi berjalan dan berpindah ke layer 3).Parameter yang diberikan IP dan Subnet Mask.
Tahanan
1. memilih interface=harus dalam satu broadcast domain.
yang terbentuk 2 range IP.

Masalah yang sering muncul ketika menerapkan DHCP
1. Braodcast
2. Kehabisan IP


Membutuhkan frame sebagai mac address

"Yang merasa IP nya ini siapa", analogi kerja ARP Table. IP tidak cukup untuk mengirimkan sendori, karena setiap pindah perangkat menggunakan frame, frmae ada di layer dua menggunakan Mac.s

Kelemahan:
1. Siapa saja bisa entry baru
2. Kalo isinya banyak menjadi masalah karena a. agar tidak mudah diserang, b. Menghemat resource, c.Jumlah entry pada ARP table terbatas 8128 entry


BRIDGE(alat)=>interface yang digunakan untuk bridge yan tidak punya alamat
Memecah colution domain di network.
Sekarang dikembangkan lagi menjadi sebuah switch.
untuk menerapkan brig=dging, bisa menggunakan router.

Routing
Menentukan jalur terbaik, dan meneruskan paket pada networt yang dituju, dari network satu ke network yang lain, berdasarkan forwarding table.
Komponen yang ada dirouter saat proses pengiriman data
1. Routing information Base (Routing Table)/Control Plane
Digunakan untuk sebagai database semua info routing dari semau routing yan ada, misal routing protokl, dsb. Setelah menentukan, memilih keputusan mana yang akan dipakai.
2. Gatewayy alamat perangkt yang dapat menjadi jalur untuk meneruskan packet.
3. Recursive


distance: nilai yang digunakan untuk memilih prioritas apaila nilah dest sama.
Membuat ip di interface yang tidak ada di router.
Static=dibuat manual oleh admin jaringan.

Ketika memilih jalur Pilih range yang paling spesifik, dan ip masuk ke damnya.

Wireless

Interferensi terjadi apabila 2 channel yang memiliki nilai sama, digunakan oleh 2 AP

Connect list itu juga berdasarkan urutan.

Background scanning digunakan untuk melakukan scan tanpa memutuskan koneksi.

WDS(semacam repeater) memperluas jaringaaten wireless.

Chain input=>memfilter paket yang masuk ke router, ciri ciri alamat tujuan paket ke router.
chain output=>memfilter paket yang keluar dari router, source address milik si router
Forward=Paket yang hanya melewati router

Action pada filter rules=
1. accept
2 add dst to add list
3. add src to add list
4. drop=hapus tanpa pemilik tahu
5. jump= membentuk table filter baru, membaypass urutan supaya tidak berurutan
6. reject=sama dengan drop memberi pesan pada pengirim
7. return berkaitan dengan jump


Connection State
1. New=benar-benar seksi koneksi baru
2. Realated=paaket pertama dari seksi koneksi, seksi koneksi muncul karena ada seksi koneksi sebelumnya.
3. estabilited
4. invalid=seksi koneksi yang kurang lengkapli

Masih butuh masukan dari sobat sekalian, apabila masih ada kekeliruan.
Sebelum ditutup nih, hari ini juga ada pengambilan foto bersama sesuai sesi untuk Test Sertifikasi MTCNA




Wassalamualaikum, Wr. Wb

Tidak ada komentar:
Write komentar